Banyak organisasi terlalu fokus memberi reward ke top talent, tapi lupa memperkuat loyalitas pada kelompok inti yang menjaga stabilitas bisnis.
Ilustrasi Awal:
Perusahaan teknologi P memiliki program “High Performer Bonus” untuk top 10% karyawan.
Setiap kuartal, hanya nama yang itu-itu saja yang mendapat bonus besar.
Sementara karyawan senior yang menjaga kelancaran operasional harian mulai merasa tidak dihargai.
Beberapa dari mereka keluar diam-diam.
Tim jadi timpang: ada bintang, tapi tak ada fondasi.
Masalah:
Reward strategy yang terlalu berfokus pada top talent bisa menciptakan blind spot—melupakan kontribusi konsisten dari karyawan inti.
Akibatnya:
- Tingkat turnover tinggi di kelompok karyawan stabil tapi “tidak menonjol”
- Budaya kompetitif tidak sehat mulai terbentuk
- Organisasi kehilangan continuity dan stabilitas tim
Kenapa “Core Contributors” Layak Mendapat Perhatian Reward
- Mereka menjaga proses tetap berjalan setiap hari
- Mereka biasanya loyal, tapi bisa merasa diabaikan
- Retensi mereka berdampak langsung pada kualitas operasional
Langkah Menyeimbangkan Reward antara Top Talent dan Core Contributors
1. Lakukan Talent Segmentation Lebih Luas
- Buat kategori: high performer, core performer, emerging talent
2. Desain Skema Reward Berbasis Kontribusi Jangka Panjang
- Misalnya: bonus loyalitas, cuti tambahan, program upskilling
3. Evaluasi Bukan Hanya Output Singkat, Tapi Stabilitas Kinerja
- Siapa yang selalu hadir, jadi tumpuan tim, dan menjaga ritme kerja?
4. Komunikasikan Nilai Reward Secara Personal
- Bukan soal nominal—tapi pengakuan yang bermakna
Tabel: Fokus Reward Sempit vs Strategi Reward Inklusif
Hanya untuk Top Talent | Inklusif untuk Kontributor Inti |
---|---|
Mendorong persaingan sempit | Membangun rasa memiliki |
Mengabaikan tim pendukung | Menghargai stabilitas & kolaborasi |
Talenta inti cenderung resign | Retensi menyeluruh lebih kuat |
Checklist: Apakah Reward Strategy Anda Terlalu Sempit?
- Apakah reward hanya untuk top 10% karyawan?
- Apakah Anda tahu siapa saja kontributor stabil di tiap tim?
- Apakah tim support merasa dilibatkan dan dihargai?
Jika jawabannya lebih banyak “tidak”, saatnya ubah pendekatan reward Anda.
Organisasi tidak dibangun oleh 10% orang paling menonjol saja. Ia berdiri di atas kerja kolektif. Dan reward harus mencerminkan hal itu.