PIP Bukan Surat PHK Terselubung. Ini Cara Bikin yang Adil Tapi Tegas

Banyak perusahaan di Indonesia menjadikan PIP sebagai jalan keluar paksa. Padahal, kalau dijalankan benar, PIP bisa menyelamatkan talenta yang sempat tersendat performanya.


Ilustrasi Awal:

HR kirim email: “Kamu masuk PIP selama 1 bulan.” Karyawan langsung gelisah, update CV, buka job portal. Padahal belum tahu kenapa atau bagaimana bisa keluar dari situasi itu.


Masalah:

  • PIP digunakan sebagai formalitas sebelum PHK
  • Tidak ada coaching aktif selama PIP
  • Tujuan, kriteria sukses, dan support tidak jelas

Tabel: Ciri PIP yang Tidak Efektif

Ciri PIPMasalah yang TimbulSolusi Desain PIP yang Efektif
Tidak ada goal yang konkretKaryawan bingung, demotivasiTetapkan target yang SMART & realistis
Hanya monitoring, tanpa coachingTidak ada perkembangan kinerjaHR wajib fasilitasi sesi coaching rutin
Durasi terlalu pendek/terlalu lamaTidak proporsional & tidak kredibelBuat standar PIP berdurasi 30–60 hari

Solusi Praktis:

  • Tetapkan checklist PIP: diagnosis, tujuan, coaching, review
  • Libatkan atasan langsung dan HR secara aktif
  • Dokumentasi harus rapi tapi bukan bernuansa hukuman

Penutup:

PIP bukan senjata PHK, tapi jembatan perbaikan performa. Kalau desainnya tepat, bisa jadi alat retensi talenta—bukan alasan kehilangan mereka.

Stay Updated!

Subscribe to get the latest blog posts, news, and updates delivered straight to your inbox.

By pressing the Sign up button, you confirm that you have read and are agreeing to our Privacy Policy and Terms and Conditions