Mapping kompetensi bisa dilakukan cepat dan murah tanpa assessment center. Artikel ini bahas metode praktis berbasis observasi dan dialog kinerja antar unit.
Ilustrasi Awal:
Manajer HR diminta membuat peta kompetensi karyawan lintas departemen dalam waktu 2 minggu. “Tapi kami nggak punya sistem atau tools,” keluhnya. Jawaban? Jangan tunggu tools, mulai dari percakapan kerja.
Masalah:
- Tidak punya sistem kompetensi terstruktur
- HR menunggu hasil assessment eksternal
- Proyek skill mapping terlalu teoritis dan tidak praktis
Tabel: Cara Praktis Mapping Kompetensi Internal
Langkah | Pelaksana Utama | Output yang Dihasilkan |
---|---|---|
Observasi hasil kerja nyata | Atasan langsung | Indikator kompetensi teknis & perilaku |
Wawancara informal 1-on-1 | HR atau Supervisor | Cerita nyata yang mencerminkan skill |
Cross-rating antar unit | Peer manager | Validasi lintas fungsi untuk kompetensi umum |
Solusi Praktis:
- Gunakan template sederhana: Skill – Indikator – Level
- Libatkan supervisor sebagai sumber utama observasi
- Sediakan sesi diskusi bersama antar manajer untuk klarifikasi
Penutup:
Mapping kompetensi tidak harus kompleks. Dengan pendekatan partisipatif dan berbasis konteks kerja, HR bisa mulai dari sekarang—tanpa perlu tunggu anggaran besar atau vendor.