Salah Pilih HRIS Bisa Bikin Operasional Tambah Ribet

Memilih HRIS tidak boleh asal murah atau ikut-ikutan tren. Artikel ini mengulas kesalahan umum saat memilih sistem HR dan cara menghindarinya.


Ilustrasi Awal:

Perusahaan baru saja beli HRIS. Tapi malah tambah repot:
Data absen tidak sinkron, payroll error, user bingung pakai sistemnya.
Bukan sistemnya jelek—tapi salah pilih dari awal.


Masalah:

Banyak perusahaan memilih HRIS berdasarkan harga, tren, atau rekomendasi vendor—bukan kebutuhan nyata.
Akibatnya:

  • Sistem tidak sesuai proses kerja internal
  • Banyak fitur tidak dipakai
  • SDM tambah bingung, bukan terbantu

Tanda HRIS yang Tidak Fit:

  1. HR masih pakai file manual untuk rekap
  2. Karyawan sulit login atau input data
  3. Fitur tidak digunakan lebih dari 50%

Langkah HR Memastikan Kesesuaian HRIS

1. Audit Proses HR Sebelum Cari Sistem

  • Buat daftar alur kerja manual yang ingin diotomasi
  • Prioritaskan kebutuhan (bukan fitur menarik)

2. Buat Matriks Fit-Gap

  • Bandingkan fitur sistem vs kebutuhan operasional
  • Identifikasi celah dan workaround yang realistis

3. Libatkan Pengguna Internal Sejak Awal

  • Minta feedback dari user non-HR
  • Uji demo sistem dalam simulasi proses kerja nyata

Dampak HRIS yang Fit dengan Kebutuhan

Sebelum (HRIS Asal Pilih)Sesudah (HRIS Sesuai Kebutuhan)
Sistem tidak dipakai optimalProses otomatis dan lancar
Karyawan frustrasi input dataUser experience lebih baik
HR kerja ganda input manualWaktu HR lebih efisien

HRIS bukan soal kecanggihan—tapi soal kecocokan.
Tugas HR adalah memastikan sistem bekerja untuk orang, bukan sebaliknya.

Tags:
0

Stay Updated!

Subscribe to get the latest blog posts, news, and updates delivered straight to your inbox.

By pressing the Sign up button, you confirm that you have read and are agreeing to our Privacy Policy and Terms and Conditions