Pertumbuhan tim tanpa penyesuaian struktur bisa memicu kekacauan internal. HR perlu intervensi saat momen ini terjadi.
Ilustrasi Awal:
Divisi awalnya hanya 5 orang, sekarang sudah 20.
Tapi alur kerja masih pakai cara lama, semua orang melapor ke satu manajer.
Mulai sering bentrok tugas, komunikasi mandek, dan manajernya burnout.
Tim berkembang, tapi strukturnya tetap.
Masalah:
Pertumbuhan jumlah anggota tim tanpa penyesuaian struktur bikin organisasi tidak scalable.
Dampaknya:
- Beban manajer jadi tidak realistis
- Keputusan makin lambat
- Karyawan tidak punya kejelasan koordinasi
Tanda Struktur Belum Mengikuti Pertumbuhan Tim
- Semua orang tetap melapor ke satu atasan
- Tidak ada pemisahan peran atau subfungsi
- Tim makin besar, tapi performa stagnan
Langkah Menyusun Struktur Sesuai Tahap Pertumbuhan
1. Buat Threshold Jumlah Tim untuk Pemecahan Struktur
- Misal: tim >10, mulai bentuk sub-lead atau PIC per fungsi
- Cegah over-dependensi pada satu orang
2. Bagi Tugas Berdasarkan Value Stream
- Pisahkan peran operasional, support, dan strategi
- Buat kejelasan siapa kerjakan apa
3. Desain Struktur Bertahap dan Modular
- Mulai dari struktur ringan: leader–PIC–anggota
- Tambahkan level sesuai pertumbuhan fungsi, bukan jabatan semata
Dampak Struktur yang Adaptif Terhadap Pertumbuhan
Sebelum (Tim Besar, Struktur Kecil) | Sesudah (Struktur Sesuai Skala) |
---|---|
Beban atasan overload | Tugas tersebar dan lebih manageable |
Komunikasi silang dan tumpang tindih | Alur kerja lebih jelas dan efisien |
Staf bingung eskalasi ke siapa | Koordinasi lebih cepat dan terarah |
Struktur bukan untuk membatasi, tapi untuk mendukung pertumbuhan. HR harus proaktif membaca tanda-tandanya.