Tim kerja terlihat sibuk setiap hari, tapi hasil tak kunjung tampak? Kenali bedanya aktivitas dan output, serta strategi HR untuk mendorong kinerja yang benar-benar berdampak.
Ilustrasi Awal:
Jam 9 pagi tim sudah standby.
Meeting demi meeting bergulir.
Spreadsheet, chat, email, revisi—semua jalan.
Tapi saat ditanya:
“Apa hasil konkretnya minggu ini?”
Semua terdiam.
Masalah:
Kesibukan bukan jaminan kinerja. Banyak tim terjebak dalam rutinitas tanpa produktivitas. HR dan pemimpin harus bisa menggeser fokus dari ‘seberapa sibuk’ menjadi ‘seberapa berdampak’.
Perbedaan Activity vs Output
Aktivitas (Activity) | Hasil (Output) |
---|---|
Hadir di semua meeting | Menyelesaikan keputusan penting |
Membuat laporan panjang | Menyediakan data untuk pengambilan aksi |
Merespon ratusan email | Menyelesaikan tugas prioritas |
Mengerjakan banyak hal sekaligus | Menyelesaikan pekerjaan utama dengan kualitas |
Penyebab Tim Sibuk Tapi Tidak Produktif
- Tidak Ada Definisi Kinerja Nyata
– Tim tidak tahu seperti apa “hasil yang diharapkan” - Target Kerja Tidak Terukur Secara Output
– Fokus pada jam kerja, bukan hasil kerja - Budaya Responsif Bukan Proaktif
– Selalu reaktif terhadap permintaan, bukan inisiatif menghasilkan - Lack of Prioritization Tools
– Semua tugas dianggap penting, tidak ada yang benar-benar didahulukan
Strategi HR untuk Menggeser Budaya Kerja
1. Review Format Penilaian Kinerja
- Pastikan yang diukur bukan hanya activity log, tapi deliverable
- Tambahkan dimensi impact dalam performance appraisal
2. Latih Tim Membuat Weekly Output Plan
- Bukan to-do list, tapi “apa yang ingin dicapai minggu ini”
- Fokus ke hasil, bukan proses
3. Batasi Meeting Tanpa Output Jelas
- Gunakan prinsip: no meeting without decision or deliverable
- Evaluasi meeting mingguan
4. Jadikan Output Sebagai Narasi Budaya Tim
- Dalam diskusi mingguan, bahas “apa hasil yang paling berdampak minggu ini”
- Ubah definisi kerja bagus: dari banyak kerja → kerja berdampak
HR Bukan Sekadar Penjaga Proses, Tapi Pengarah Fokus
HR Tradisional | HR Strategis |
---|---|
Mengatur jam kerja & absensi | Membentuk budaya fokus hasil |
Mengelola laporan aktivitas | Mendorong diskusi tentang dampak kerja |
Menyusun SOP panjang | Menciptakan sistem pengukuran output |
Organisasi modern tidak butuh orang yang selalu sibuk. Tapi orang yang tahu mana pekerjaan yang benar-benar berdampak.