Tiap Tahun Rekrut Posisi Sama? Mungkin Kita Gagal Bikin Talent Pipeline

Mengisi posisi yang sama tiap tahun bukan solusi. HR perlu strategi pipeline dan workforce planning yang berkelanjutan.


Ilustrasi Awal:

Divisi sales selalu buka lowongan untuk posisi Supervisor setiap tahun. Kandidat internal nggak siap, kandidat eksternal pun sulit loyal.
Situasi ini terus berulang.


Masalah:

Tanpa perencanaan talent yang matang, organisasi akan terus reaktif dalam rekrutmen.
Akibatnya, biaya tinggi, turnover naik, dan jenjang karier internal mandek.


Tanda-Tanda Talent Strategy Tidak Jalan:

  1. Rekrutmen posisi yang sama terus-menerus
  2. Minimnya internal candidate yang siap naik jabatan
  3. Tidak ada succession plan atau career track jelas
  4. Learning & development tidak terhubung ke posisi strategis

Solusi: Bangun Talent Pipeline dan Strategic Workforce Planning

1. Mapping Posisi Kritis dan Talent Pool Internal
– Buat daftar posisi yang harus punya “pengganti siap pakai”

2. Gunakan Data untuk Proyeksi Kebutuhan 12–24 Bulan ke Depan
– Termasuk demografi, skill aging, dan potensi turnover

3. Bangun Program Succession yang Relevan
– Bukan sekadar formalitas, tapi berbasis kompetensi dan minat

4. Review Ulang Peran Rekrutmen: dari Eksekutor ke Arsitek Talent Supply


Tabel: Rekrutmen Reaktif vs Talent Strategy Proaktif

AspekRekrutmen ReaktifTalent Strategy Proaktif
Sumber KandidatTerbatas, dadakanInternal & eksternal, terencana
BudgetTidak efisien, mendadakEfisien dan bisa diproyeksikan
Dampak BisnisTurnover tinggi, stagnanProgresif, support pertumbuhan

Penutup:

Mengisi posisi bukan berarti sukses rekrutmen.
HR yang punya talent strategy kuat akan mengurangi risiko “jebakan rekrut ulang” tiap tahun.

Stay Updated!

Subscribe to get the latest blog posts, news, and updates delivered straight to your inbox.

By pressing the Sign up button, you confirm that you have read and are agreeing to our Privacy Policy and Terms and Conditions