Banyak karyawan mencapai target tapi tidak berkembang dalam karier. Artikel ini mengupas ketidaksinkronan antara tujuan kerja dan pengembangan individu.
Ilustrasi Awal:
Staf sales berhasil capai target tahunan dua tahun berturut-turut.
Tapi saat ia minta promosi, jawabannya:
“Kamu memang capai target, tapi belum menunjukkan potensi untuk next level.”
Karyawan bingung: bukankah pencapaian berarti siap naik level?
HR pun kesulitan menjelaskan karena tidak ada alignment antara target bisnis dan jalur karier.
Masalah:
Ketika target kerja tidak terhubung ke pengembangan karier, karyawan merasa stuck meski performa tinggi.
Efeknya:
- Retensi menurun pada talenta performa tinggi
- HR dianggap tidak transparan soal karier
- Karyawan hanya fokus ke target jangka pendek
Tanda Goal Karyawan Tidak Sinkron dengan Jalur Karier
- Target kerja hanya soal angka, bukan perilaku & potensi
- Evaluasi kinerja tidak berdampak ke readiness promosi
- Karyawan bingung syarat untuk naik level
Langkah Menyatukan Target dan Perjalanan Karier
1. Redefinisi KPI: Tambahkan Dimensi Kapabilitas & Potensi
- Capai target penting, tapi tidak cukup untuk promosi
2. Kaitkan Review Kinerja dengan Roadmap Karier
- Setiap review harus memuat indikator kesiapan level berikutnya
3. Buat Matrix Performa-Kesiapan (Performance vs Readiness Grid)
- Untuk menunjukkan siapa yang hanya performa bagus vs siap naik jabatan
4. Edukasi Manajer untuk Menyampaikan Gap Secara Terbuka
- Hindari jawaban diplomatis. Sampaikan kekurangan secara spesifik dan terukur
Tabel: Target Tanpa Karier vs Target Terhubung Karier
Fokus Angka Saja | Fokus Angka + Perkembangan |
---|---|
Karyawan bingung arah karier | Karyawan paham gap & langkah lanjut |
Hanya “kerja bagus” tanpa progress | Ada milestone untuk naik level |
Manajer hanya evaluasi hasil | Manajer juga evaluasi potensi |
Checklist: Apakah Goal Anda Sudah Mendukung Karier?
- Apakah KPI saat ini memuat unsur kesiapan promosi?
- Apakah review kinerja terhubung ke career path?
- Apakah karyawan paham arah dan tahapan kariernya?
Target yang tercapai memang penting. Tapi jika tidak dikaitkan ke arah karier, kerja keras pun terasa sia-sia. HR harus jadi penghubungnya.