Banyak perusahaan punya struktur organisasi yang rapi di atas kertas, tapi eksekusi di lapangan tetap membingungkan. Kenali penyebab dan solusinya di sini.
Ilustrasi Awal:
HR: “Tugas bagian ini siapa ya?”
Manager: “Itu tanggung jawab dua tim.”
Tim A: “Itu bukan kerjaan kami.”
Tim B: “Kami juga nggak punya aksesnya.”
Struktur organisasi sudah dibuat rapi dengan kotak dan garis yang jelas. Tapi kenyataannya, kerjaan nyangkut di tengah jalan, semua saling lempar tanggung jawab.
Masalah: Struktur Formal ≠ Struktur Fungsional
Struktur organisasi di dokumen tidak selalu mencerminkan realitas kerja sehari-hari.
Penyebab utama:
- Job description tidak diperbarui sejak pertama dibuat
- Tidak ada kejelasan antar fungsi yang sering overlap
- Tidak ada sistem eskalasi atau koordinasi yang jelas antar divisi
Gejala Struktur Organisasi Tidak Efektif:
- Satu Proyek Dikerjakan Dua Tim, Tapi Tidak Terkoordinasi
Akibatnya kerja tumpang tindih atau malah tidak ada yang kerjakan - Sering Ada “Grey Area” dalam Tugas
Tidak ada tim yang merasa punya mandat untuk ambil keputusan - Komunikasi Antar Tim Tidak Terstruktur
Bergantung pada orang, bukan sistem
Langkah Praktis Memperbaiki Struktur Organisasi yang Macet
1. Review Struktur Berdasarkan Proses, Bukan Jabatan
- Lihat alur kerja antar tim, bukan hanya garis organisasi
- Identifikasi titik macet, overlap, dan area abu-abu
2. Perbarui Job Description dan Role Clarity
- Tulis ulang peran dan tanggung jawab per fungsi
- Libatkan tim terkait dalam review agar sesuai realita
3. Buat Forum Koordinasi Lintas Fungsi Secara Rutin
- Weekly sync antar tim terkait proses lintas fungsi
- Tetapkan PIC jelas untuk setiap area kerja
Perbandingan: Struktur Di Atas Kertas vs Struktur yang Efektif
Aspek | Di Atas Kertas | Di Lapangan |
---|---|---|
Kotak dan Jabatan | Jelas dan terdefinisi | Sering tidak nyambung dengan proses |
Role Clarity | Tercetak rapi | Tidak diketahui oleh tim sendiri |
Alur Kerja | Tidak terlihat | Menentukan keberhasilan |
Struktur bukan sekadar bagan, tapi sistem kerja nyata.
Tanpa klarifikasi tugas dan alur lintas fungsi, organisasi hanya terlihat rapi — tapi jalan di tempat.