Promosi Jadi Manajer, Tapi Nggak Tahu Cara Mimpin

Promosi jadi atasan bukan berarti otomatis bisa mimpin. Artikel ini bahas masalah umum manajer baru yang nggak siap, dan solusi praktis dari HR.


Ilustrasi Awal:

Karyawan senior A dipromosikan jadi Manajer.
Punya pengalaman teknis bagus, loyal, dan hasil kerjanya oke.
Tapi setelah jadi atasan, tim mulai kacau—ada yang resign, ada yang konflik, hasil tim malah turun.
Ternyata dia belum siap mimpin.


Masalah:

Banyak perusahaan mengira karyawan berprestasi otomatis cocok jadi pemimpin.
Padahal:

  • Skill teknis ≠ skill kepemimpinan
  • Tanpa pembekalan, manajer baru bisa gagal
  • Dampaknya langsung terasa di tim

Tanda Manajer Baru Tidak Siap Mimpin

  1. Sering over-controlling atau malah lepas tangan
  2. Tidak mampu memberi feedback dengan sehat
  3. Tim kehilangan arah atau motivasi

Langkah HR Mengembangkan Manajer Baru Secara Efektif

1. Buat Program “First-Time Manager”

  • Training dasar: komunikasi, coaching, decision-making
  • Sertakan simulasi dan mentoring

2. Tetapkan Ekspektasi Jelas tentang Peran Baru

  • Beda antara “doer” vs “leader”
  • Sampaikan peran utama: memfasilitasi, bukan menyelesaikan sendiri

3. Monitor 100 Hari Pertama Secara Aktif

  • HR dan atasan langsung ikut memantau adaptasi
  • Beri ruang untuk tanya dan evaluasi rutin

Dampak Manajer Baru yang Siap Pimpin

Sebelum (Promosi Tanpa Bekal)Sesudah (Siap Jadi Pemimpin)
Tim bingung dan kurang arahTim lebih percaya dan produktif
Konflik dan turnover meningkatLingkungan kerja lebih stabil
Manajer stress dan frustrasiManajer percaya diri dan berkembang

Jadi pemimpin butuh kesiapan, bukan sekadar promosi. HR harus bantu transisi ini agar sukses—bagi individu maupun tim.

Stay Updated!

Subscribe to get the latest blog posts, news, and updates delivered straight to your inbox.

By pressing the Sign up button, you confirm that you have read and are agreeing to our Privacy Policy and Terms and Conditions