Shopping Cart
Total:

Rp0

Items:

0

Your cart is empty
Keep Shopping

Posisi Kosong Nggak Kunjung Diisi? Bisa Jadi Salah Prediksi Beban Kerja

Sering ada posisi kosong tapi nggak tahu prioritas pengisiannya? Mungkin perencanaan beban kerja belum presisi. Simak solusi praktisnya di sini.


Ilustrasi Awal:

Divisi produksi minta tambahan 2 operator karena shift malam mulai overload.
Sementara divisi IT juga mendesak minta backend engineer baru.
HR bingung: mana dulu yang harus diisi? Semua bilang “urgent”.


Masalah:

Tanpa data beban kerja yang jelas, HR akan sulit menentukan mana posisi yang benar-benar krusial untuk diisi lebih dulu.
Efeknya:

  • Posisi dibiarkan kosong terlalu lama
  • Produktivitas menurun karena salah alokasi
  • Rekrutmen jadi reaktif, bukan strategis

Tanda Perencanaan Beban Kerja Belum Matang

  1. Keputusan penambahan orang berdasarkan ‘feeling’ manajer
  2. HR hanya bertindak setelah keluhan muncul
  3. Tidak ada data rasio kerja aktual vs ideal

Langkah HR Menentukan Prioritas Rekrutmen Secara Objektif

1. Lakukan Workload Analysis Kuartalan

  • Ukur output per jabatan dibanding jumlah SDM yang tersedia
  • Gunakan tools sederhana seperti Excel dengan rumus rasio beban

2. Buat Peta Posisi Kritis (Talent Heatmap)

  • Tandai posisi yang punya dampak langsung ke bisnis
  • Tandai juga posisi yang tidak ada backup-nya

3. Simulasikan Skema Redistribusi

  • Sebelum merekrut, cek apakah bisa redistribusi beban ke unit lain
  • Libatkan manajer lintas fungsi untuk solusi jangka pendek

Dampak Perencanaan Beban Kerja yang Presisi

Sebelum (Rekrutmen Panik)Sesudah (Rekrutmen Terkontrol)
Posisi kritis tidak segera diisiFokus rekrutmen ke fungsi prioritas
SDM tidak seimbang antar divisiDistribusi tenaga kerja lebih rasional
HR sering disalahkan manajerKeputusan berbasis data & disepakati

Beban kerja yang tidak diukur, akan jadi beban HR sendiri. Prediksi yang tepat bikin rekrutmen lebih terarah dan hemat biaya.

Stay Updated!

Subscribe to get the latest blog posts, news, and updates delivered straight to your inbox.

By pressing the Sign up button, you confirm that you have read and are agreeing to our Privacy Policy and Terms and Conditions