Performance Improvement Plan (PIP) Sering Gagal? Mungkin Bukan Salah Karyawan

PIP sering gagal karena desain dan eksekusinya tidak realistis. Artikel ini membongkar kesalahan umum dalam PIP dan bagaimana membuatnya benar-benar membantu.


Ilustrasi Awal:

Seorang karyawan divisi Sales dimasukkan ke PIP karena tidak capai target. Tapi tiga bulan kemudian, hasilnya tetap sama. HR dan manajer frustrasi, karyawan makin demotivasi.


Masalah:

  • PIP dibuat sepihak tanpa coaching
  • Target PIP tidak realistis atau tidak jelas
  • PIP dianggap jalan keluar sebelum PHK

Tabel: PIP vs Coaching—Mana yang Sebenarnya Dibutuhkan?

Situasi KaryawanPIP TradisionalCoaching Intervensi
Kurang motivasi, bukan kompetensiPIP memaksa targetCoaching bantu gali penyebab dan solusi
Skill gap teknisPIP tidak mengajarkanCoaching bantu arahkan ke pelatihan tepat
Konflik internalPIP tidak menyentuh akarCoaching bisa buka komunikasi terbuka

Solusi Praktis:

  • Libatkan karyawan sejak awal dalam desain PIP
  • Selalu kombinasikan PIP dengan sesi coaching berkala
  • Fokuskan PIP pada perilaku kerja nyata, bukan sekadar angka

Penutup:

PIP bukan alat pemecatan elegan. Jika dijalankan dengan empati dan strategi, PIP bisa jadi titik balik performa. HR berperan penting sebagai co-pilot, bukan hakim.

Stay Updated!

Subscribe to get the latest blog posts, news, and updates delivered straight to your inbox.

By pressing the Sign up button, you confirm that you have read and are agreeing to our Privacy Policy and Terms and Conditions