Peran HRBP dalam Mewujudkan Reward Strategy yang Relevan

Reward strategy bukan hanya kerja tim kompensasi. HRBP punya peran strategis sebagai jembatan antara kebutuhan bisnis dan ekspektasi karyawan.


Ilustrasi Awal:

Tim kompensasi merancang skema reward yang sama untuk seluruh unit kerja.
Namun, tim produksi butuh insentif shift malam dan kehadiran, sementara tim sales butuh komisi fleksibel.
Ketika skema satu arah dipaksakan, semua merasa tidak relevan.
Di sinilah HRBP harus turun tangan.


Masalah:

Reward strategy yang terlalu sentralistik cenderung gagal menjawab kebutuhan spesifik tiap unit.

Efeknya:

  • Karyawan merasa reward tidak adil atau tidak relevan
  • Performa tidak meningkat meski ada insentif
  • Manajer lini frustasi karena reward tidak bisa jadi alat penggerak

Tugas Kritis HRBP dalam Reward Strategy

  1. Menerjemahkan Strategi Reward ke Konteks Lapangan
  • Apa arti “reward” bagi tim produksi, sales, back office, dll?
  1. Menggali Feedback Karyawan Soal Preferensi Reward
  • Tidak semua orang termotivasi dengan uang—ada yang lebih menghargai fleksibilitas
  1. Menjadi Mitra Diskusi Manajer Soal Efektivitas Reward
  • HRBP harus bisa mendorong reward sebagai alat leadership, bukan hanya administratif
  1. Membawa Data Lapangan ke Tim Strategi HR
  • Insight dari lapangan penting untuk perbaikan kebijakan pusat

Tabel: Tanpa vs Dengan Peran Aktif HRBP

Tanpa HRBP AktifHRBP Terlibat Strategis
Reward tidak relevan di lapanganSkema reward lebih kontekstual
Karyawan bingung dan tidak puasKaryawan merasa didengar
Manajer tidak punya alat motivasiReward jadi alat bantu leadership

Reward strategy yang baik butuh lebih dari sekadar struktur gaji—ia butuh interpretasi, empati, dan keberanian untuk relevan. Di situlah peran kunci HRBP.

Stay Updated!

Subscribe to get the latest blog posts, news, and updates delivered straight to your inbox.

By pressing the Sign up button, you confirm that you have read and are agreeing to our Privacy Policy and Terms and Conditions