Shopping Cart
Total:

Rp0

Items:

0

Your cart is empty
Keep Shopping

Middle Manager Banyak Salah Langkah? Mungkin Mereka Tidak Pernah Dilatih Jadi Pemimpin

Transisi dari individu kontributor ke people leader sering gagal karena HR tidak menyiapkan support sistematis untuk mid-level leader.


Ilustrasi Awal:

Seorang supervisor baru saja dipromosikan.
KPI-nya naik, anak buahnya tambah. Tapi tidak ada pelatihan, tidak ada coaching.
Hasilnya? Micromanage dan burnout.


Masalah:

Banyak organisasi mengasumsikan kemampuan memimpin akan muncul otomatis saat jabatan naik.
Padahal, justru di titik inilah support leadership sangat dibutuhkan.


Tanda Mid-Level Leader Gagal Transisi:

  1. Tidak bisa mendelegasikan secara efektif
  2. Canggung memberi feedback ke tim
  3. Fokus pada pekerjaan pribadi, bukan tim
  4. Konflik horizontal sering dibiarkan atau dihindari

Solusi: HR Harus Bangun Sistem Coaching untuk Pemimpin Baru

1. Onboarding Khusus untuk First-Time Leaders
– Tidak hanya fungsi, tapi mindset shift

2. Sediakan HRBP Sebagai Coach atau Shadow Support
– Observasi dan diskusi real case mingguan

3. Library Internal: Situasi Kepemimpinan Sehari-hari
– Contoh: kasih feedback, negosiasi beban kerja, dsb

4. Evaluasi Progress Bukan Hanya dari KPI, Tapi juga dari Gaya Kepemimpinan


Tabel: Mid-Level Leader Support System

Elemen SupportContoh ImplementasiDampak
Coaching HRBP1-on-1 mingguan selama 3 bulanAdaptasi kepemimpinan lebih cepat
Simulasi Kasus NyataRole play & feedbackPercaya diri meningkat
Microlearning KontenWhatsApp-based learning seriesKonsumsi cepat, relevan

Penutup:

Jangan berharap pemimpin baru langsung matang kalau tidak ada sistem yang membantu mereka tumbuh.
HR bukan hanya fasilitator promosi, tapi partner dalam pembentukan gaya kepemimpinan.

Stay Updated!

Subscribe to get the latest blog posts, news, and updates delivered straight to your inbox.

By pressing the Sign up button, you confirm that you have read and are agreeing to our Privacy Policy and Terms and Conditions