Bujet kecil bukan alasan untuk tidak punya program learning yang impactful. Artikel ini bahas cara HR memaksimalkan learning dengan sumber daya terbatas.
Ilustrasi Awal:
Setiap kali HR usulkan pelatihan, jawabannya: “Anggaran terbatas”.
Akhirnya pilih e-learning gratisan, tapi dampaknya minim.
Padahal sebenarnya bisa tetap strategis walau dana terbatas.
Masalah:
HR sering menyerah saat learning budget kecil, padahal solusi tidak selalu mahal.
Tanpa strategi:
- Learning jadi basa-basi
- Sulit dapat kepercayaan atasan
- SDM stagnan karena tidak tumbuh
Ciri Program Learning yang Tidak Efektif karena Minim Strategi:
- Hanya pakai vendor murah tanpa kurasi
- Fokus ke kuantitas kelas, bukan kualitas output
- Tidak punya sistem evaluasi hasil
Langkah HR Mengakali Learning dengan Bujet Terbatas:
1. Gunakan Internal Expert sebagai Fasilitator
- Identifikasi karyawan senior yang punya pengalaman
- Rotasikan jadi mentor tematik
2. Fokus ke Topik Berdampak Tinggi (Quick Win)
- Pilih topik yang langsung bisa digunakan dalam pekerjaan
- Utamakan yang berkontribusi ke pain point tim
3. Bangun “Learning Loop” Lewat Sesi Review Tim
- Setelah pelatihan, lakukan sesi aplikatif bersama tim
- Bahas implementasi nyata & kesulitan
Learning: Mahal vs Strategis
Kondisi Budget | Learning Mahal & Umum | Learning Strategis & Efisien |
---|---|---|
Pemilihan Materi | Copy-paste dari vendor | Fokus ke masalah internal nyata |
Fasilitator | Vendor eksternal mahal | Internal expert atau blended |
Output | Tidak terukur | Terlihat dari efektivitas kerja |
Strategi bukan soal besar kecilnya bujet—tapi cara memaksimalkan dampaknya.