Leader Sering Overpromise Saat Perubahan? Bahaya “Change Fatigue” Mengintai

Perubahan organisasi sering gagal bukan karena strateginya, tapi karena pemimpinnya kehilangan kepercayaan tim akibat terlalu banyak janji manis.


Ilustrasi Awal:

“Kita akan digitalisasi penuh tahun ini.”
Tapi 6 bulan berlalu, belum ada platform baru, hanya meeting panjang dan pelatihan belum jelas.


Masalah:

Change fatigue muncul saat tim merasa lelah dengan perubahan yang tidak jelas, tidak konsisten, dan terlalu sering dijanjikan tanpa hasil.
Leader jadi kehilangan kredibilitas dan tim makin pasif.


Tanda Change Fatigue Mulai Muncul:

  1. Karyawan terlihat apatis saat ada pengumuman baru
  2. Respon ‘ya ya’ tapi minim aksi di lapangan
  3. Leader tidak di-challenge karena dianggap hanya formalitas
  4. Proyek berubah arah terus dan tidak selesai

Solusi: Peran Strategis Leader dalam Change Management

1. Batasi Janji, Fokus Eksekusi
– Komitmen kecil yang konsisten > janji besar yang tidak nyata

2. Bangun “Change Roadmap” yang Ringkas dan Terkomunikasikan
– 3 tahap jelas, siapa buat apa, kapan keluar hasil

3. Evaluasi Kapasitas Tim untuk Menyerap Perubahan
– Apakah tim siap secara emosional & teknikal?

4. Buat Feedback Loop untuk Proyek Perubahan
– Bukan hanya update sepihak, tapi ada forum tim bicara dampak


Tabel: Sukses vs Gagalnya Perubahan karena Leadership

Faktor LeadershipPerubahan BerhasilPerubahan Gagal
KomunikasiJelas, konsistenBerubah-ubah, tidak konkret
EksekusiTerukur, progres terlihatBanyak janji, minim aksi
Keterlibatan TimDidengarkan, diajak diskusiHanya diberi instruksi

Penutup:

Karyawan bisa menerima perubahan, asalkan merasa dilibatkan dan melihat progress nyata.
Peran leadership bukan memberi wacana, tapi menunjukkan arah dengan aksi.

Stay Updated!

Subscribe to get the latest blog posts, news, and updates delivered straight to your inbox.

By pressing the Sign up button, you confirm that you have read and are agreeing to our Privacy Policy and Terms and Conditions