Misalignment antara KPI individu dan arah bisnis bikin performa tim tidak maksimal. Artikel ini bantu HR menyatukan keduanya dengan langkah konkret.
Ilustrasi Awal:
Marketing dikejar target followers.
Sales dikejar omset.
Tapi perusahaan mau fokus ke retensi pelanggan.
Masalahnya? KPI tiap divisi nggak sinkron sama strategi utama.
Masalah:
Banyak perusahaan menetapkan KPI hanya sebagai formalitas—tanpa menyambungkannya dengan arah bisnis utama.
Akibatnya:
- Tim kerja jadi sibuk sendiri-sendiri
- Inisiatif strategis mandek di tengah jalan
- Kinerja kelihatan tinggi, tapi nggak berdampak
Tanda KPI Tidak Sinkron dengan Strategi Bisnis
- Tim merasa targetnya hanya “buat HR aja”
- Pencapaian tinggi tapi bisnis nggak bergerak maju
- Tidak ada garis merah antara KPI tim dan prioritas CEO
Langkah HR Menyambungkan KPI dan Strategi Bisnis
1. Gunakan Model OKR untuk Menyusun KPI yang Relevan
- Tetapkan Objective yang langsung nyambung ke strategic goal
- Breakdown Key Results ke unit dan individu
2. Libatkan Tim dalam Penetapan KPI
- Hindari top-down penuh
- Ajak diskusi untuk pemahaman dan komitmen
3. Review KPI Setiap Kuartal, Bukan Sekali Setahun
- Lakukan refresh dan realignment berdasarkan hasil bisnis
- Buka ruang koreksi sebelum telanjur jauh
Dampak KPI yang Sinkron dengan Strategi
Sebelum (KPI Terpisah dari Arah Bisnis) | Sesudah (KPI Terpadu dengan Strategi) |
---|---|
Tim sibuk tapi tidak berdampak besar | Setiap upaya mendukung tujuan utama |
CEO sulit ukur kontribusi tiap fungsi | Semua KPI mendukung satu arah strategi |
HR hanya fasilitator administratif | HR jadi mitra strategis manajemen |
KPI bukan sekadar angka pelengkap.
Kalau disusun dengan arah yang benar, KPI bisa jadi motor penggerak utama strategi bisnis.