Kenapa Banyak Kandidat Bagus Gagal di Tahap Interview? Salahnya Bukan di Mereka

Interview sering jadi bottleneck dalam rekrutmen. Artikel ini bongkar kesalahan umum interview yang membuat kandidat potensial gagal, dan bagaimana strategi HR bisa membalikkan keadaan.


Ilustrasi Awal:

HR dan user sepakat: “CV-nya keren, pengalaman pas, attitude oke.”
Tapi setelah interview, kandidat tidak lolos.
“Kurang klik aja rasanya,” kata user.
Proses dimulai lagi dari nol. Kandidat bagus terbuang.


Masalah:

Banyak organisasi kehilangan kandidat potensial karena proses interview tidak punya struktur dan terlalu subjektif. Feeling menggantikan validasi, dan asumsi menggantikan observasi.


Kesalahan Umum dalam Interview yang Merugikan Perusahaan

  1. Tidak Punya Pertanyaan Standar atau Terstruktur
    – User interview hanya improvisasi, tidak ada guideline
  2. Terlalu Fokus pada “Culture Fit”, Tanpa Ukuran Jelas
    – Dianggap “kurang cocok” hanya karena beda gaya bicara
  3. Tidak Membedakan Antara Hard Skill dan Soft Skill
    – Kandidat yang teknikal dianggap kurang “percaya diri”, padahal performa bagus
  4. Waktu Interview Tidak Dimanfaatkan untuk Validasi Nyata
    – Pertanyaan terlalu umum: “Ceritakan diri Anda”, “Apa kelebihan Anda?”

Solusi: Ubah Interview Jadi Proses Validasi, Bukan Penilaian Rasa

1. Gunakan Interview Guide Berdasarkan Kompetensi
– Tentukan dulu: apa yang mau divalidasi?
– Siapkan 2–3 pertanyaan konkret untuk masing-masing

2. Lakukan Interview Panel Bila Perlu
– HR dan user hadir bareng, atau evaluasi terpisah
– Kurangi bias individual

3. Tambahkan Mini Simulation atau Roleplay
– Terutama untuk posisi yang butuh komunikasi atau problem solving

4. Brief User Interviewer Sebelum Proses Dimulai
– Jangan anggap semua manager otomatis tahu cara wawancara


Perbandingan Interview yang Buruk vs Interview yang Efektif

Aspek InterviewInterview BiasaInterview Strategis
Alur dan pertanyaanImprovisasiTerstruktur & kompetensi-based
Fokus utamaFeeling & chemistryData perilaku dan simulasi
Keputusan akhir“Kurang cocok”Bukti kemampuan dan potensi
Kandidat potensialBanyak terbuangDimaksimalkan dan dikembangkan

Interview Harusnya Jadi Filter, Bukan Hambatan

  • Kandidat bagus tidak selalu tampil sempurna
  • Tugas interview adalah menggali, bukan menjatuhkan
  • HR punya peran penting membekali user dengan mindset & alat yang tepat

Kalau proses interview penuh bias dan tanpa arah, jangan kaget kalau kandidat terbaik justru lari ke kompetitor.

Stay Updated!

Subscribe to get the latest blog posts, news, and updates delivered straight to your inbox.

By pressing the Sign up button, you confirm that you have read and are agreeing to our Privacy Policy and Terms and Conditions