Proses seleksi yang terlalu panjang dan melelahkan bisa bikin kandidat potensial mundur. HR perlu evaluasi jumlah tahap dan efisiensi wawancara.
Ilustrasi Awal:
5 tahapan interview.
Waktu tunggu antar tahap: 1–2 minggu.
Setelah 1 bulan, kandidat belum dapat keputusan apa-apa.
Kita pikir: “Ini demi memastikan kualitas.”
Kandidat pikir: “Lama amat, mending ambil tawaran lain.”
Masalah:
Proses seleksi yang terlalu panjang membuat kandidat kelelahan dan kehilangan minat.
Masalah umum:
- Terlalu banyak lapisan interview tanpa tujuan jelas
- Tidak ada koordinasi antar user
- Keputusan molor karena birokrasi internal
Tanda Proses Interview Terlalu Berat
- Jumlah tahapan lebih dari 3 tanpa justifikasi
- Durasi total dari screening sampai final >30 hari
- Kandidat sering mundur di tengah proses
Langkah HR untuk Menyederhanakan Interview
1. Audit Ulang Setiap Tahap Interview
- Tanyakan: apakah tahap ini benar-benar menambah value?
- Gabungkan tahapan yang bisa digabung
2. Tentukan SLA Internal untuk Keputusan
- Contoh: keputusan maksimal 5 hari kerja setelah final interview
- Gunakan project tracking untuk pantau progres
3. Komunikasikan Timeline Sejak Awal ke Kandidat
- Buat mereka tahu ekspektasi durasi proses
- Kandidat akan lebih sabar kalau tahu alurnya
Tabel: Interview Berlapis vs Interview Ringkas dan Efisien
Interview Berlapis | Interview Ringkas & Efisien |
---|---|
Kandidat cepat lelah & mundur | Kandidat engaged sampai akhir |
Keputusan molor berminggu-minggu | SLA internal bantu percepatan |
Proses sulit dipantau | Proses transparan dan terukur |
Rekrutmen bukan lomba siapa paling rumit. Tapi siapa yang paling efisien, cepat, dan tetap objektif.
Kandidat terbaik biasanya tidak mau menunggu terlalu lama.