HRIS bisa mempercepat proses HR, tapi sering justru bikin kekacauan di payroll. Kenali 3 kesalahan utama dan cara hindari jebakan sistem.
Ilustrasi Awal:
Sebuah perusahaan manufaktur di Bekasi memutuskan pakai HRIS lokal. Dalam 3 bulan, payroll kacau: PPh 21 salah hitung, BPJS tidak sinkron, dan komplain karyawan menumpuk.
Masalah:
- HRIS tidak support kebutuhan regulasi Indonesia
- Setup awal payroll sering dilakukan asal-asalan
- HR tidak diberi pelatihan teknis sistem
Tabel: Kesalahan Payroll HRIS Lokal dan Solusinya
Kesalahan Umum | Dampaknya | Solusi Korektif |
---|---|---|
Pajak dihitung flat, bukan progresif | Pelanggaran kepatuhan | Pastikan HRIS punya modul PPh 21 lokal |
BPJS dan JHT tidak auto-calculated | Potensi penalti dari BPJS | Cek integrasi API dengan instansi |
Tidak ada cut-off penggajian | Karyawan sering protes telat gajian | Tentukan SOP dan lock jadwal input |
Solusi Praktis:
- Lakukan audit setup awal bersama vendor HRIS
- Minta dokumentasi payroll rule lokal secara tertulis
- HR harus ikut onboarding sistem, tidak hanya vendor
Penutup:
HRIS bisa menyederhanakan operasional, tapi kalau setup salah, justru memperparah keruwetan. HR perlu pegang kendali, bukan sekadar pengguna pasif.