Politik kantor tak terhindarkan, bahkan HR bisa terseret. Pelajari cara HR bersikap netral namun tetap punya pengaruh di meja eksekutif.
Ilustrasi Awal:
Saat dua divisi bertengkar, HR diminta jadi juru damai. Tapi minggu depannya, HR malah dituduh memihak salah satu pihak.
Masalah:
HR sering terjebak di tengah konflik kekuasaan atau dinamika politik internal, tapi tetap harus terlihat profesional dan objektif.
Solusi: Strategi HR Tetap Netral Tapi Punya Power
- Pegang prinsip “data speak louder than opinion”
- Dokumentasikan semua interaksi dan intervensi HR
- Gunakan bahasa yang netral, hindari pengambilan posisi langsung
- Bentuk aliansi strategis dengan fungsi lain (legal, compliance)
- Fokus pada kebijakan, bukan preferensi personal
Tabel: Sikap Netral HR vs Sikap Reaktif
Situasi | Sikap Reaktif | Sikap Netral Strategis |
---|---|---|
Konflik antar manajer | Memihak yang lebih vokal | Buat sesi mediasi & dokumentasi |
Desakan Direksi | Ikuti tanpa review | Minta pertimbangan tertulis/legal |
Gosip internal | Ikut menyebar atau menutup diri | Klarifikasi, lalu benamkan isu |
Penutup:
HR tidak harus jadi bagian dari politik kantor.
Tapi HR harus cukup cerdas untuk memahaminya dan tetap berdiri kuat di tengah badai.