Coming Soon (Members Only)

Dalam dunia HR yang terus berkembang, memiliki kerangka kerja (framework) yang jelas dan aplikatif menjadi kunci dalam mengambil keputusan strategis dan operasional yang tepat. HR framework membantu profesional SDM memahami, merancang, dan mengeksekusi berbagai fungsi HR secara lebih sistematis dan terukur.

Pada halaman ini, kami menyajikan 100 HR Frameworks terbaik, dikelompokkan berdasarkan area fungsional seperti strategi SDM, rekrutmen, onboarding, pengembangan karyawan, hingga budaya organisasi. Setiap framework disajikan dengan penjelasan singkat yang mudah dipahami, cocok digunakan untuk benchmarking, perencanaan, atau pelatihan internal.

Semua konten ini dirancang agar dapat langsung diterapkan di organisasi Anda — baik skala kecil, menengah, maupun besar.

Talent Acquisition
Judul Framework Deskripsi Singkat
Recruitment Funnel Memvisualisasikan tahapan rekrutmen dari awareness hingga perekrutan.
Employer Branding Framework Menyelaraskan Employee Value Proposition dengan komunikasi eksternal & pengalaman kandidat.
Sourcing Strategy Matrix Menyeimbangkan pencarian internal vs eksternal serta kandidat aktif vs pasif.
Talent Persona Model Mendefinisikan karakteristik kandidat ideal untuk tiap peran.
Job Analysis Framework Menguraikan tugas, keterampilan, dan persyaratan suatu jabatan.
Recruitment ROI Model Menghitung biaya perekrutan dibanding kualitas dan retensi.
ATS Workflow Framework Memetakan alur sistem pelacakan pelamar dan interaksi pengguna.
Diversity Hiring Framework Mendorong rekrutmen inklusif dengan struktur, metrik, dan pendekatan.
Candidate Journey Map Melacak pengalaman kandidat dari awal hingga onboarding.
Pipeline Building Framework Membangun dan menjaga hubungan dengan kandidat pasif.
Workforce Planning & Structure
Judul Framework Deskripsi Singkat
Workforce Planning 4-Step Model Menilai kondisi saat ini, proyeksi masa depan, mengidentifikasi gap, dan strategi.
9-Box Grid Menilai performa & potensi untuk pengembangan dan suksesi.
Span of Control Model Menentukan jumlah anggota tim ideal per manajer.
Org Design STAR Model Menyelaraskan struktur, proses, penghargaan, orang, dan strategi.
Role Clarity Framework Menjelaskan tanggung jawab dan kewenangan tiap posisi.
Workforce Segmentation Framework Mengelompokkan peran berdasarkan nilai, kelangkaan, dan fleksibilitas.
Skills Inventory Matrix Memetakan keterampilan karyawan terhadap kebutuhan bisnis.
Contingent Workforce Framework Mengelola pekerja kontrak, freelance, dan paruh waktu.
Zero-Based Workforce Planning Menyusun ulang kebutuhan tenaga kerja dari nol berdasarkan kebutuhan saat ini.
Job Classification Framework Mengelompokkan pekerjaan ke dalam level, keluarga jabatan, dan kisaran gaji.
Performance Management
Judul Framework Deskripsi Singkat
Balanced Scorecard Menyelaraskan tujuan individu dengan aspek keuangan, pelanggan, internal, dan inovasi.
SMART Goals Menetapkan target yang Spesifik, Terukur, Dapat dicapai, Relevan, dan Batas Waktu.
OKR Framework Menetapkan Objective dan Key Results sebagai penilaian kinerja.
360 Feedback Model Mengumpulkan umpan balik dari rekan kerja, atasan, dan bawahan.
Continuous Performance Model Mengganti evaluasi tahunan dengan check-in berkala.
Bell Curve Distribution Mengklasifikasi kinerja dalam distribusi paksa (kontroversial).
Performance Maturity Model Memetakan kematangan sistem manajemen kinerja organisasi.
KPI vs. KRA Framework Membedakan indikator dan tanggung jawab utama.
PIP Framework Merancang Rencana Perbaikan Kinerja yang terstruktur.
Performance Dialogue Model Fokus pada coaching dan diskusi penyelarasan tujuan.
Learning & Development
Judul Framework Deskripsi Singkat
70-20-10 Model Pembelajaran 70% kerja langsung, 20% mentoring, 10% pelatihan formal.
ADDIE Model Langkah desain program L&D: Analisis, Desain, Kembangkan, Implementasi, Evaluasi.
Kirkpatrick Evaluation Model Mengukur efektivitas pelatihan dari reaksi hingga ROI.
Learning Needs Assessment Model Mengidentifikasi gap kompetensi dan kebutuhan pelatihan.
Learning Transfer Framework Memastikan keterampilan pasca pelatihan dapat diterapkan.
Learning Maturity Curve Memetakan tingkat kematangan strategi pembelajaran organisasi.
Blended Learning Framework Menggabungkan format pembelajaran digital dan tatap muka.
Career Pathing Framework Merancang jalur pengembangan karier berdasarkan peran.
Competency-Based Training Model Menyusun pelatihan berbasis kompetensi standar.
LXP-Centered Model Menggunakan platform LXP untuk pembelajaran personalisasi.
Compensation & Benefits
Judul Framework Deskripsi Singkat
Total Rewards Model Kombinasi gaji, tunjangan, pengakuan, pengembangan, dan lingkungan kerja.
Pay Equity Framework Menjamin keadilan gaji lintas gender, peran, dan kinerja.
Job Evaluation Methods Menilai pekerjaan berdasarkan nilai dan kompleksitas (Point Factor).
Compensation Benchmarking Model Membandingkan gaji dengan standar industri atau wilayah.
Salary Banding Framework Mengelompokkan peran dalam level dengan rentang gaji.
Incentive Design Model Menyusun bonus dan komisi selaras dengan kinerja.
Benefits Utilization Framework Menganalisis pemakaian vs. biaya program tunjangan.
C&B Communication Model Menjelaskan reward kepada karyawan secara jelas dan strategis.
Variable Pay Strategy Model Mengatur keseimbangan gaji tetap dan berbasis kinerja.
Total Compensation Statement Model Menyajikan seluruh nilai kompensasi karyawan.
Employee Engagement & Retention
Judul Framework Deskripsi Singkat
Employee Lifecycle Framework Memetakan tahapan dari menarik, mengonboard, mengembangkan, mempertahankan, hingga exit karyawan.
Engagement Drivers Framework Mengidentifikasi faktor utama pendorong keterlibatan seperti apresiasi, tujuan, kepemimpinan, dan pertumbuhan.
Stay Interview Framework Struktur percakapan untuk memahami kebutuhan dan motivasi agar karyawan tetap bertahan.
Pulse Survey Framework Menggunakan survei singkat dan rutin untuk menangkap kondisi tim secara real-time.
Exit Interview Model Menganalisis alasan karyawan keluar untuk perbaikan ke depan.
Retention Risk Matrix Memetakan risiko kehilangan karyawan berdasarkan dampak dan kemungkinan resign.
Recognition Program Framework Merancang sistem apresiasi yang terstruktur dan bermakna.
Employee Voice Model Memfasilitasi saluran umpan balik terbuka dan tindak lanjut.
Wellbeing Framework (PERMA) Mendorong kesejahteraan melalui Emosi positif, Keterlibatan, Relasi, Makna, dan Pencapaian.
Engagement ROI Framework Menghitung biaya dari disengagement dan manfaat dari peningkatan keterlibatan.
HR Strategy & Transformation
Judul Framework Deskripsi Singkat
Ulrich HR Model Memisahkan fungsi HR menjadi Shared Services, COEs, dan Strategic Partner.
HR Operating Model Canvas Menyelaraskan orang, proses, dan teknologi HR untuk penciptaan nilai.
HR Capability Framework Menentukan keterampilan dan kompetensi penting di tiap jenjang karier HR.
HR Maturity Model Menilai kematangan HR: administratif → taktis → strategis → prediktif.
People Analytics Framework Menggunakan data HR: deskriptif, diagnostik, prediktif, dan preskriptif.
HR Transformation Roadmap Peta tahapan transformasi HR: nilai, strategi, bangun kapabilitas, eksekusi, pertahankan.
Agile HR Framework Menerapkan prinsip agile (sprint, kanban, daily stand-up) dalam praktik HR.
Digital HR Framework Mengintegrasikan teknologi seperti HRIS, otomatisasi, AI ke dalam strategi HR.
HR Value Chain Model Menghubungkan praktik HR langsung ke performa dan hasil bisnis.
Business-Aligned HR Strategy Map Memastikan inisiatif HR sejalan dengan prioritas dan metrik bisnis.
Culture & Change
Judul Framework Deskripsi Singkat
Kotter’s 8-Step Change Model 8 langkah perubahan organisasi mulai dari urgensi hingga sukses jangka panjang.
Lewin’s Change Model Tiga tahap perubahan: Cairkan → Ubah → Bekukan kembali.
McKinsey 7S Framework Menyelaraskan 7 elemen: Strategi, Struktur, Sistem, Gaya, Staf, Keterampilan, Nilai Bersama.
ADKAR Model Perubahan individu: Awareness, Desire, Knowledge, Ability, Reinforcement.
Organizational Culture Model (Schein) Menganalisis budaya melalui artefak, nilai, dan asumsi mendalam.
The Cultural Web Memetakan narasi, simbol, rutinitas, dan struktur yang membentuk budaya organisasi.
Change Readiness Framework Mengukur kesiapan individu & organisasi untuk menghadapi perubahan.
Hybrid Work Culture Model Menata ulang budaya untuk tim hybrid dan jarak jauh.
Toxic Culture Early Warning Model Menangkap tanda awal budaya buruk seperti burnout & konflik diam.
Values Alignment Framework Menyelaraskan nilai organisasi dengan perilaku, apresiasi, dan kepemimpinan.
Employee Relations, Legal & Admin
Judul Framework Deskripsi Singkat
Disciplinary Action Process Framework Langkah koreksi perilaku mulai dari teguran hingga pemutusan hubungan kerja.
Workplace Investigation Model Proses netral untuk investigasi pelanggaran secara adil dan legal.
Compliance Heatmap Framework Memetakan risiko hukum per wilayah dan fungsi HR.
HR Policy Governance Model Mengatur siklus penyusunan, review, dan pengesahan kebijakan HR.
Labor Relations Strategy Framework Strategi berinteraksi dan bernegosiasi dengan serikat pekerja.
Remote Work Compliance Model Memastikan kepatuhan karyawan jarak jauh terhadap hukum ketenagakerjaan dan keamanan data.
Grievance Management Process Map Jalur pelaporan, waktu respon, dan eskalasi dalam menyelesaikan keluhan.
HR Audit Framework Review menyeluruh terhadap proses HR untuk efisiensi, adil, dan patuh hukum.
Workplace Mediation Model Proses mediasi konflik sebelum masuk tahap hukum atau sanksi.
Whistleblower Protection Framework Perlindungan bagi pelapor pelanggaran agar bebas dari intimidasi.
Cross-Functional, Modern & People-Centric
Judul Framework Deskripsi Singkat
Design Thinking for HR Pendekatan empatik untuk menyelesaikan tantangan SDM dengan inovasi.
Employee Experience Journey Map Memvisualisasikan seluruh perjalanan karyawan dari awal hingga keluar.
People Risk Framework Mengidentifikasi risiko SDM seperti burnout, compliance, dan toxic leader.
Inclusive Workplace Model Mendukung DEIB lewat kebijakan, perilaku, dan feedback sistematis.
HR Tech Stack Framework Peta teknologi HR dari HRIS hingga analytics & engagement tools.
HR Digital Maturity Model Mengukur tingkat kematangan digital HR: manual → otomatis → prediktif → AI.
Workforce Ecosystem Model Mengelola karyawan tetap, gig, mitra, vendor dalam satu strategi SDM.
People-Centric Operating Model Menempatkan kepercayaan, kesejahteraan, dan otonomi sebagai pusat strategi.
Future of Work Readiness Framework Mengukur kesiapan menghadapi otomatisasi, fleksibilitas, dan perubahan tenaga kerja.
Employee Sentiment Radar Menggabungkan survei, data pasif, dan analitik untuk memantau emosi & motivasi.

Framework-framework di atas bukan hanya teori — tapi alat kerja nyata yang bisa Anda adaptasi sesuai konteks organisasi. Anda bisa menggunakannya untuk:

  • membuat strategi HR yang lebih kuat,

  • mendesain ulang proses internal,

  • atau memulai transformasi digital HR secara bertahap.

 

Kami terus mengembangkan versi downloadable dari masing-masing framework ini dalam bentuk toolkit, template, dan modul pelatihan yang bisa Anda unduh sebagai members di HRPostID.