Budaya kolaboratif tidak bisa tumbuh di organisasi yang masih berpola silo. Simak langkah konkret HR untuk menyatukan fungsi lintas tim secara terstruktur.
Ilustrasi Awal:
Manajemen bilang ingin budaya kerja yang kolaboratif. Tapi kenyataannya, tim finance ogah sharing data dengan tim sales, tim marketing dan produk jarang diskusi bareng, bahkan antar manajer pun saling “jaga wilayah”.
HR sering kebingungan: “Gimana mau bangun kolaborasi kalau org structure-nya aja saling tertutup?”
Masalah: Struktur Organisasi Masih Tradisional & Silo
- Setiap fungsi kerja hanya berinteraksi ke atas (atasan) dan bawah (tim sendiri)
- Hampir tidak ada ruang formal untuk antar tim berdiskusi
- Penilaian kinerja fokus ke individu, bukan kontribusi tim lintas fungsi
Akhirnya, kolaborasi hanya jadi jargon — tanpa sistem yang mendukung.
Solusi: HR Perlu Ubah Struktur & Proses Secara Bertahap
1. Identifikasi Titik-titik Ketergantungan Antar Tim
- Buat mapping proses bisnis: siapa bergantung pada siapa untuk menyelesaikan pekerjaan
- Identifikasi friksi atau keterlambatan karena kurangnya koordinasi antar fungsi
2. Bentuk Tim Cross-Functional untuk Proyek Kecil Dulu
- Coba mulai dari proyek internal seperti onboarding, campaign internal, atau customer feedback loop
- Libatkan perwakilan dari berbagai tim dalam satu squad
- HR bisa jadi fasilitator dan dokumentator awal proses kolaborasi ini
3. Ubah Format Rapat dan Pelaporan
- Perkenalkan weekly pulse meeting lintas tim untuk proyek atau issue tertentu
- Buat summary yang bisa diakses semua fungsi, bukan hanya unit tertentu
- Gunakan alat kolaboratif (Notion, Trello, Asana, atau Google Space)
Checklist Implementasi Budaya Kolaboratif via Struktur
Area | Praktik Lama (Silo) | Perubahan Kolaboratif |
---|---|---|
Meeting | Hanya antar tim sendiri | Gabungan antar fungsi minimal 1x per minggu |
KPI | Fokus individu/fungsi | Tambahkan KPI kolaborasi antar tim |
Penugasan | Proyek milik 1 tim | Proyek dibagi ke squad lintas fungsi |
Komunikasi | Lewat atasan masing-masing | Pakai forum kerja bareng langsung |
Tips untuk HR Memulai Tanpa Harus Ubah Struktur Besar
- Mulai dari task force kecil — seperti perbaikan SOP bersama atau project efisiensi lintas tim
- Minta satu orang champion dari tiap fungsi untuk jadi penggerak kolaborasi
- Dokumentasikan hasil-hasil nyata agar bisa dijadikan bukti ke manajemen
Budaya tidak akan berubah hanya dengan slogan. Jika HR ingin mendorong kolaborasi, maka desain organisasi dan proses internal juga harus ikut berevolusi. Struktur yang terbuka, saling berbagi peran dan informasi, akan menciptakan kerja tim yang jauh lebih sehat dan produktif.