Sering merasa rekrutmen selalu darurat? Bisa jadi masalahnya bukan di proses hiring, tapi di ketidaksiapan strategi talent. Pelajari cara sederhana memperbaikinya.
Ilustrasi Awal:
Tim Marketing resign.
Manager langsung minta:
“Segera cari pengganti, harus bisa kerja minggu depan.”
HR kalang kabut, pasang iklan, screening CV, interview cepat.
Tiga bulan kemudian? Kandidatnya resign juga.
Ulang lagi dari awal.
Masalah:
Rekrutmen sering dipaksa cepat karena tidak ada perencanaan talent yang benar. Padahal, hiring mendadak tanpa strategi = buang waktu dan biaya.
Penyebab Rekrutmen Sering Mendadak dan Tidak Efektif
- Tidak Ada Talent Forecast Tahunan
– Hiring hanya terjadi setelah ada kekosongan - Job Description Tidak Pernah Diperbarui
– HR cari kandidat tanpa tahu kebutuhan riil - Tidak Melibatkan HR di Awal Diskusi Organisasi
– HR cuma ‘eksekutor’, bukan partner - Belum Ada Talent Pipeline Internal
– Tidak ada rencana suksesi atau pengembangan internal
Solusi: Dari Hiring Reaktif ke Talent Strategy Proaktif
1. Mulai dari Workforce Planning
– Duduk bersama tiap departemen, bahas rencana 6–12 bulan ke depan
– Prediksi posisi yang akan dibutuhkan
2. Audit Job Description dan Kompetensi
– Pastikan setiap posisi punya definisi dan ekspektasi yang updated
– Kurangi copy-paste dari JD lama
3. Bangun Talent Pool Sederhana
– Simpan profil-profil bagus meskipun belum dibutuhkan sekarang
– Libatkan komunitas atau alumni program magang
4. Tinjau Potensi Internal untuk Suksesi
– Siapa yang bisa dipromosikan atau dilatih untuk posisi tertentu?
– HR bisa bantu buat rencana pengembangan per individu
Contoh Pergeseran Proses
Sebelumnya | Setelah Dibenahi |
---|---|
Hiring setelah posisi kosong | Hiring berdasarkan prediksi kebutuhan |
JD generik dan lama | JD berbasis kompetensi terkini |
Tidak ada cadangan kandidat | Ada pipeline kandidat potensial |
HR diminta “jalanin aja” | HR dilibatkan dalam perencanaan awal |
Talent Strategy = Siapkan Orang Sebelum Dibutuhkan
Dengan strategi yang tepat, HR bisa:
- Mengurangi urgency dan tekanan hiring
- Meningkatkan kualitas kandidat
- Hemat waktu dan biaya proses rekrutmen
- Meningkatkan employer brand karena hiring lebih terarah
Rekrutmen bukan soal cepat atau lambat. Tapi soal tahu siapa yang kita cari — dan kenapa.