Konflik antara atasan dan staf senior bukan hal sepele. HR perlu strategi diplomasi dan intervensi yang tepat waktu.
Ilustrasi Awal:
Bos baru merasa diremehkan oleh staf senior yang “sudah lebih lama di sini”. Keduanya saling sindir di forum tim.
Masalah:
Konflik antar level jabatan ini sering bikin suasana tim tidak kondusif. Jika HR tidak tanggap, dampaknya merusak kultur.
Solusi: Strategi HR Menghadapi Konflik Vertikal
- Dengarkan kedua sisi secara privat
- Pahami konflik latar: ego, adaptasi, atau kepemimpinan
- Ubah forum dari adu argumen jadi co-reflection
- Gunakan coach eksternal jika hubungan makin panas
- Tetapkan ulang ekspektasi kerja dan peran masing-masing
Tabel: Tanda HR Harus Intervensi
Tanda yang Terlihat | Potensi Risiko | Peran HR yang Diperlukan |
---|---|---|
Ada silent war di rapat tim | Fragmentasi kerja tim | Fasilitasi dialog |
HR mulai dijadikan “pihak ketiga” | Hilang objektivitas | Jaga netralitas + pemetaan fakta |
Karyawan lain mulai terbagi kubu | Menurunnya engagement tim | Reset aturan main & peran |
Penutup:
Konflik antara bos dan staf senior adalah ujian bagi HR —
bukan sekadar juru damai, tapi juga penjaga kultur.