Biar HR Didengar Direksi, Mulai dari Pahami Pola Pengambilan Keputusan Mereka

Agar HR lebih efektif saat berhadapan dengan BOD, penting untuk pahami dulu cara mereka berpikir dan mengambil keputusan.


Ilustrasi Awal:

Direksi bilang: “Kita perlu efisiensi SDM.”
HR langsung siapkan opsi PHK.
Tapi ternyata, yang dimaksud adalah pemangkasan lembur dan optimalisasi jam kerja.
Sering kali HR bereaksi terlalu cepat—tanpa memahami konteks berpikir para pengambil keputusan.


Masalah:

HR kerap salah menangkap maksud BOD karena tidak memahami cara berpikir eksekutif.
Pola pikir HR cenderung operasional dan humanistik, sementara BOD lebih strategis dan berbasis risiko.


3 Pola Keputusan Direksi yang Perlu Dipahami HR

1. Berbasis Risiko dan Dampak Bisnis

  • Direksi akan pilih opsi yang minim risiko dan punya dampak cepat ke bottom line.
  • HR perlu framing usulan dalam bahasa “konsekuensi bisnis”.

2. Timing dan Narasi Itu Penting

  • Direksi tidak selalu tolak ide HR—mereka menunggu momen yang tepat.
  • HR perlu tahu kapan dan dalam konteks apa ide itu disampaikan.

3. Eksekutif Suka Opsi, Bukan Satu Usulan

  • Jangan datang dengan 1 solusi saja.
  • Bawakan 2-3 opsi + analisa kelebihan dan risikonya, biarkan mereka memilih.

Checklist Sebelum HR Presentasi ke BOD

  • Apakah narasi saya mengarah ke dampak bisnis?
  • Sudahkah saya siapkan lebih dari 1 opsi?
  • Apakah saya bisa menjawab pertanyaan tentang risiko?

Kalau HR ingin dipercaya sebagai partner strategis, pahami dulu logika pengambilan keputusan eksekutif.
Bukan sekadar bawa data, tapi cara framing-nya harus tepat.

Stay Updated!

Subscribe to get the latest blog posts, news, and updates delivered straight to your inbox.

By pressing the Sign up button, you confirm that you have read and are agreeing to our Privacy Policy and Terms and Conditions