Dalam dinamika kantor, HR sering terjebak antara keberpihakan pada pimpinan atau karyawan. Bagaimana tetap netral tanpa kehilangan posisi strategis?
Ilustrasi Awal:
Seorang HRBP diminta mem-backup keputusan manajer untuk memindahkan karyawan tanpa alasan jelas. Karyawan protes, dan rumor tentang keberpihakan HR mulai menyebar.
Masalah:
HR sering dipaksa memilih “pihak”, padahal fungsinya sebagai jembatan netral sering dikaburkan.
Solusi: Tetap Etis, Transparan, dan Berdasar Data
- Gunakan dokumentasi sebagai dasar pengambilan keputusan
- Jangan mengambil keputusan tanpa komunikasi dua arah
- Gunakan forum 1-on-1 untuk mengurai konflik secara pribadi
- Tetap laporkan setiap kebijakan bermasalah ke manajemen, secara tertulis
- Bangun reputasi HR sebagai konsultan internal, bukan “alat manajemen”
Tabel: Strategi HR Hadapi Konflik Kepentingan
Situasi | Risiko Jika Tidak Netral | Strategi Netral & Etis |
---|---|---|
HR diminta membela manajer | Hilangnya kepercayaan tim | Minta bukti & proses terbuka |
HR diminta abaikan keluhan | Isu eskalasi ke luar | Rekam semua aduan & follow-up |
HR ikut rumor kantor | Kredibilitas jatuh | Jaga objektivitas & data-based |
Penutup:
Menjadi HR berarti berani berdiri di tengah badai.
Tidak memihak bukan berarti lemah — justru itulah kekuatan strategis HR.