Shopping Cart
Total:

Rp0

Items:

0

Your cart is empty
Keep Shopping

Strategi Talent Nggak Bisa Copy-Paste: Antara Ambisi Bisnis dan Realita Talenta

Banyak strategi talent gagal karena hanya meniru benchmark eksternal tanpa melihat realita internal. Artikel ini membahas cara membangun strategi talenta yang realistis dan relevan.


Ilustrasi Awal:

CEO perusahaan logistik ingin rekrut 50 data analyst untuk membangun “tim digital” seperti startup X.
Namun, kondisi internal menunjukkan: hanya ada 5 karyawan dengan latar belakang IT, dan struktur organisasi belum siap.
HR bingung: strategi bisnisnya ambisius, tapi realita talent-nya jauh dari siap.
Tanpa sinkronisasi, semua rencana jadi ilusi.


Masalah:

Sering kali strategi talenta dibuat dengan “ambisi bisnis” sebagai acuan, tapi lupa mempertimbangkan “kapasitas internal” dan readiness SDM.

Efeknya:

  • Proyeksi rekrutmen terlalu muluk
  • Inisiatif transformasi gagal dijalankan karena SDM tidak siap
  • HR hanya jadi eksekutor, bukan mitra strategis

Tanda Strategi Talent Anda Terputus dari Realita

  1. Rencana rekrutmen tidak mempertimbangkan kompetensi internal saat ini
  2. Gap kompetensi terlalu besar tapi tidak ada rencana transisi
  3. Banyak inisiatif macet karena tidak ada orang yang bisa jalankan

Langkah Merancang Strategi Talent yang Relevan

1. Lakukan Talent Mapping Berdasarkan Proyeksi Bisnis 1–3 Tahun

  • Apa peran baru yang dibutuhkan? Apa gap-nya dibanding kondisi sekarang?

2. Kategorikan Talenta: Siap, Perlu Upskilling, Perlu Rotasi

  • Gunakan kategori ini sebagai dasar strategi mobilisasi dan rekrutmen

3. Validasi Strategi Bersama Unit Bisnis Sebelum Eksekusi

  • Bukan hanya diskusi, tapi uji coba kecil seperti proyek lintas tim

4. Sesuaikan Ambisi dengan Roadmap SDM Bertahap

  • Hindari “lompatan ekstrem” tanpa rencana pembelajaran organisasi

Tabel: Strategi Talent Imitasi vs Strategi Talent Realistis

Strategi Copy-Paste BenchmarkStrategi Berdasarkan Kesiapan Internal
Fokus pada posisi/jumlah idealFokus pada alur transisi dan kapabilitas
HR cuma disuruh eksekusiHR jadi mitra dalam desain strategis
Banyak inisiatif gagal jalanEksekusi lebih realistis dan berkelanjutan

Strategi talent yang solid bukan yang terdengar hebat di presentasi, tapi yang bisa dijalankan berdasarkan realita organisasi sendiri.

Stay Updated!

Subscribe to get the latest blog posts, news, and updates delivered straight to your inbox.

By pressing the Sign up button, you confirm that you have read and are agreeing to our Privacy Policy and Terms and Conditions