Shopping Cart
Total:

Rp0

Items:

0

Your cart is empty
Keep Shopping

Punya Struktur Tapi Tidak Tahu Siapa Kompeten Dimana? Ini Masalah Talent Mapping Struktural

Organisasi bisa terlihat rapi secara bagan, tapi tanpa pemetaan talenta, jabatan hanya formalitas. HR perlu menyambungkan struktur dan kompetensi.


Ilustrasi Awal:

Perusahaan E punya struktur lengkap dari entry hingga VP.
Tapi ketika ingin promosikan posisi “Sales Lead”, tidak ada data siapa saja yang kompeten dan siap.
Semua kembali ke penilaian subjektif.
Struktur ada, tapi tidak punya “isi”.


Masalah:

Struktur tanpa talent mapping membuat organisasi tidak siap menghadapi dinamika bisnis.

Risikonya:

  • Promosi tidak objektif
  • Perencanaan suksesi terhambat
  • Kesenjangan kompetensi makin lebar

Tanda Struktur Tanpa Pemetaan Talenta

  1. Tidak ada data siapa yang siap naik jabatan
  2. Pelatihan dilakukan tanpa target kompetensi spesifik
  3. Rotasi dan promosi sering tidak tepat sasaran

Langkah HR Menyambungkan Struktur dan Kompetensi

1. Buat Matriks Kompetensi untuk Tiap Jabatan dalam Struktur

  • Standarisasi kompetensi wajib dan opsional

2. Lakukan Penilaian Talent Mapping Secara Periodik

  • Gunakan metode 9-box, assessment center, atau supervisor evaluation

3. Integrasikan Talent Data dengan Keputusan Struktur & Suksesi

  • Jangan promosi tanpa data kesiapan

Tabel: Struktur Kosong vs Struktur Berisi Data Talenta

Struktur Tanpa Talent MappingStruktur dengan Pemetaan Talenta
Promosi berdasarkan “feeling”Promosi berdasarkan data kompetensi
Pelatihan tidak terarahPelatihan sesuai gap nyata
Tidak siap hadapi perubahanSiap alih fungsi & regenerasi

Struktur organisasi bukan hanya soal kotak dan garis—tapi tentang siapa mengisi kotak itu dan sejauh apa mereka bisa tumbuh.

Stay Updated!

Subscribe to get the latest blog posts, news, and updates delivered straight to your inbox.

By pressing the Sign up button, you confirm that you have read and are agreeing to our Privacy Policy and Terms and Conditions