Workforce Planning Gagal Karena Cuma Fokus Headcount

Workforce planning bukan sekadar hitung jumlah orang. Artikel ini membahas cara perencanaan tenaga kerja yang nyambung ke strategi bisnis.


Ilustrasi Awal:

Tiap akhir tahun, tiap divisi diminta isi form: “Berapa orang yang dibutuhkan tahun depan?”
HR rekap, ajukan budget ke finance, selesai.
Tapi waktu bisnis butuh ekspansi cepat, nggak ada talenta siap.
Planning ternyata cuma angka, bukan strategi.


Masalah:

Workforce planning yang terlalu fokus pada kuantitas sering gagal merespons dinamika bisnis.

Beberapa kesalahan umum:

  • Hanya hitung orang, tidak perhatikan kompetensi
  • Tidak mempertimbangkan perubahan strategi bisnis
  • Tidak disambung dengan data turnover dan suksesi

Tanda Workforce Planning Tidak Strategis

  1. Jumlah orang cukup, tapi skill mismatch
  2. Hiring mepet kebutuhan bisnis, bukan antisipatif
  3. Tidak ada rencana pengganti untuk posisi kritikal

Langkah Workforce Planning yang Strategis

1. Fokus pada Kebutuhan Kompetensi, Bukan Jabatan

  • Identifikasi skills yang akan dibutuhkan, bukan hanya role
  • Petakan gap antara skill sekarang dan kebutuhan masa depan

2. Sinkronkan dengan Rencana Bisnis

  • Ikuti arah ekspansi, digitalisasi, atau efisiensi
  • Forecast SDM berdasarkan skenario pertumbuhan

3. Libatkan HRBP dan Manajemen Sejak Awal

  • Buat sesi per divisi untuk mapping kebutuhan secara real-time
  • Gunakan data aktual: produktivitas, turnover, suksesi

Sebelum vs Sesudah Workforce Planning Strategis

Sebelum (Headcount Oriented)Sesudah (Kompetensi & Strategi Oriented)
Fokus ke jumlah, bukan kapabilitasFokus ke skill masa depan
Hiring reaktifHiring antisipatif dan terencana
Sering under/overstaffingProporsi SDM lebih presisi & efisien

Kalau workforce planning hanya soal angka, kita tidak sedang merencanakan—kita cuma menghitung.
Strategi SDM harus sejalan dengan arah bisnis, bukan sekadar support di belakang.

Stay Updated!

Subscribe to get the latest blog posts, news, and updates delivered straight to your inbox.

By pressing the Sign up button, you confirm that you have read and are agreeing to our Privacy Policy and Terms and Conditions