HR sering terjebak di gaji pokok saat negosiasi. Padahal, beberapa tunjangan lokal lebih efektif tarik & retensi Gen-Z. Ini daftarnya.
Ilustrasi Awal:
Saat wawancara kandidat muda, mereka lebih banyak tanya soal work from anywhere, cuti tambahan, hingga subsidi langganan Netflix — bukan soal besaran gaji pokok.
Masalah:
- HR terlalu terpaku pada struktur gaji tradisional
- Perusahaan enggan eksplorasi tunjangan non-konvensional
- Kandidat muda merasa perusahaan “tidak relevan”
Tabel: Tunjangan Lokal yang Efektif untuk Gen-Z
Jenis Tunjangan | Contoh Nyata | Dampak terhadap Retensi |
---|---|---|
Fleksibilitas Waktu | Cuti tambahan, remote hybrid | Naikkan loyalitas & trust |
Subsidi Digital | Netflix, Spotify, Ruangguru | Relevan, terutama untuk Gen-Z urban |
Lifestyle Allowance | Dana wellness atau transportasi | Mengurangi turnover karena burnout |
Tunjangan Belajar | Sertifikasi singkat, webinar | Dorong self-development & motivasi |
Solusi Praktis:
- Buat “menu tunjangan” — bukan paket satu ukuran untuk semua
- Gunakan polling internal untuk tahu apa yang sebenarnya dibutuhkan
- Lakukan review tahunan khusus untuk komponen non-salary
Penutup:
Bersaing di pasar kerja hari ini bukan soal siapa yang kasih gaji paling tinggi, tapi siapa yang paling mengerti kebutuhan hidup dan nilai personal karyawan.