Kenaikan gaji belum tentu menurunkan turnover. Pelajari bagaimana HR bisa menggunakan struktur kompensasi yang lebih strategis.
Ilustrasi Awal:
Sebuah perusahaan logistik di Cikarang menaikkan gaji pokok 15% awal tahun. Tapi dalam 3 bulan, 10 staf operasional resign dan pindah ke kompetitor.
Masalah:
Kompensasi bukan soal besarannya saja, tapi keadilan, transparansi, dan relevansi dengan kebutuhan hidup serta ekspektasi karyawan.
Tinjauan Ulang Struktur Kompensasi
- Apakah Ada Keadilan Horizontal dan Vertikal?
- Karyawan level setara dibayar seragam?
- Jarak gaji dengan atasan masih wajar?
- Apakah Sudah Relevan dengan Pasar Lokal?
- Apakah benchmarking dilakukan secara regional?
- Apakah Sudah Inklusif terhadap Komponen Non-Tunai?
- BPJS, insentif transportasi, tunjangan anak?
Tabel: Evaluasi Struktur Kompensasi HR
Area Evaluasi | Risiko jika Diabaikan | Aksi HR Strategis |
---|---|---|
Gaji pokok vs UMR lokal | Karyawan pindah ke kompetitor | Benchmark & komunikasi terbuka |
Tunjangan keluarga | Beban hidup tidak tercover | Tambah elemen tunjangan relevan |
Keadilan antar departemen | Konflik internal & distrust | Audit regular & transparan |
Penutup:
Gaji bukan hanya angka.
HR perlu memahami bahwa strategi kompensasi yang efektif harus adil, masuk akal, dan berakar pada konteks hidup karyawan.