Workforce planning bukan soal berapa banyak orang, tapi siapa ditempatkan di mana. Artikel ini bantu HR membuat alokasi talenta strategis berdasarkan prioritas bisnis.
Ilustrasi Awal:
Perusahaan punya lima karyawan terbaik, tapi semuanya ada di divisi yang sedang stagnan. Padahal divisi baru yang sedang bertumbuh justru kekurangan tenaga unggul. CEO mulai bertanya-tanya, “Kita naruh orang di tempat yang tepat gak, sih?”
Masalah:
Banyak organisasi tidak pernah mengkaji ulang alokasi talenta berdasarkan perubahan arah bisnis.
Kenapa Talent Allocation Sering Tidak Optimal:
- Alokasi berdasarkan legacy, bukan kebutuhan masa depan
- Tidak ada diskusi lintas fungsi soal prioritas talenta
- HR tidak punya mapping kekuatan tim terkini
- Rotasi atau redeploy dianggap negatif
Solusi: Talent Allocation Berbasis Value & Dampak Bisnis
1. Buat peta kebutuhan bisnis 12 bulan ke depan
2. Mapping kekuatan internal berdasarkan hasil & potensi
3. Fasilitasi diskusi cross-unit untuk alokasi ulang
4. Jadikan rotasi sebagai bagian dari strategi, bukan punishment
Tabel: Prinsip Alokasi Talenta Strategis
Prinsip | Penjelasan | Dampaknya |
---|---|---|
Business-first | Tempatkan orang sesuai arah bisnis | Fokus dan hasil cepat terlihat |
Flexible redeployment | Karyawan terbaik bisa dipindah strategis | Adaptif terhadap perubahan |
Transparansi dan komunikasi | Rotasi dijelaskan terbuka dan bermakna | Meningkatkan trust dan engagement |
Penutup:
Talenta terbaik itu sumber daya paling mahal.
Kalau ditempatkan di posisi yang salah, efeknya bisa stagnan. Tapi kalau tepat, bisa jadi akselerator bisnis.