Payroll On Time, Tapi Tim Tetap Nggak Puas? Tanda People Operations Harus Naik Level

People Operations bukan sekadar urus payroll dan absensi. Artikel ini membahas bagaimana HR bisa naik kelas dari sekadar administratif menjadi penggerak pengalaman karyawan yang produktif dan selaras dengan bisnis.


Ilustrasi Awal:

Karyawan digaji tepat waktu.
Absensi rapi, sistem HRIS jalan, SOP HR lengkap.
Tapi… turnover tinggi, semangat kerja biasa saja, dan tim HR dibilang “kurang berdampak”.

Apa yang salah?


Masalah:

People Operations sering berhenti di titik administrasi. Padahal ekspektasi organisasi dan karyawan makin tinggi: kecepatan, empati, dan relevansi.


Gejala People Ops yang Terjebak di Level Dasar

  1. Fokus Utama Masih di Payroll, Absensi, dan SOP
    – Hal penting, tapi bukan nilai tambah strategis
  2. Karyawan Tidak Tahu Harus Hubungi Siapa untuk Isu Tertentu
    – Tidak ada service framework yang jelas
  3. Tidak Ada Proses Feedback Layanan Internal HR
    – HR tidak tahu apakah layanan mereka efektif atau hanya jadi beban administratif
  4. Keputusan HR Berbasis Insting, Bukan Insight
    – Tidak pakai data untuk perbaikan proses

Solusi: Bangun People Operations yang Responsive, Scalable, dan Human

1. Buat HR Service Map yang Transparan
– Siapa mengurus apa
– Jalur komunikasi dan SLA internal
– Bisa dijadikan bagian onboarding

2. Terapkan Prinsip “Employee Experience” dalam Setiap Layanan
– Cekpoint: Mudah? Cepat? Dipahami? Terasa peduli?

3. Ukur dan Evaluasi Setiap Touchpoint HR
– Contoh: berapa lama approval cuti?
– Apakah karyawan merasa dihargai saat proses offboarding?

4. Automasi Hal Rutin, Fokus ke yang Bernilai Tinggi
– Misalnya: gaji via sistem, tapi proses onboarding tetap interaktif


Transformasi: People Ops dari Admin ke Enabler

DimensiPeople Ops LamaPeople Ops Modern
FokusEfisiensi prosesPengalaman karyawan + efisiensi
Tools yang DigunakanExcel, WhatsAppHRIS, chatbot internal, survey live
Interaksi dengan KaryawanFormal dan minim kontakProaktif, cepat, berbasis empati
PengukuranAda atau tidaknya SOPKepuasan dan efektivitas layanan

Arah Baru: People Ops Sebagai Produk Internal

– HR sekarang harus berpikir seperti desainer layanan:
Apa pain point pengguna?
Bagaimana solusi yang sederhana tapi impactful?

– Setiap layanan HR = produk. Harus bisa diukur, ditingkatkan, dan disukai.


Organisasi butuh People Ops yang bukan cuma rapi, tapi relevan.
Kalau tidak, HR akan tetap jadi tempat terakhir yang dihubungi, bukan yang pertama dipercaya.

Stay Updated!

Subscribe to get the latest blog posts, news, and updates delivered straight to your inbox.

By pressing the Sign up button, you confirm that you have read and are agreeing to our Privacy Policy and Terms and Conditions